­
­

MENTAL KEPITING

By Aisyah Nur Rahmah Febriani - Jumat, Februari 14, 2025


        Bismillahirrahmanirrohim. Assalamu'alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh, pada kesempatan kali ini saya ingin membahas tentang rapat DPRD dengan para guru honorer dan guru swasta. Dimana, ada perkataan yang secara logika salah fatalnya dan cenderung mengkambing hitamkan para lulusan PPG PRAJABATAN atau PPG CALON GURU. Simak berikut liputannya:






        Di kutip dari sumber video tersebut yang berasal dari portal berita Tirto.id, menyatakan bahwa Ketua Umum Ikatan Guru Sertifikasi Swasta (IGSS) PLPG Indonesia, Eka Wahyuni sebut Program Pendidikan Profesi Guru prajabatan tidak adil bagi guru bersertifikasi. Pernyataannya ini ia sampaikan dalam Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) Komisi X DPR RI mengenai pengaduan kesejahteraan guru, Kamis (6/2/2025). “Bahkan Pemerintah memfasilitasi adanya program PPG prajabatan. Untuk siapa? Bagi calon guru, jadi belum jadi guru sudah ikut sertifikasi. Untuk apa? Ini kepentingannya untuk seleksi ASN guru. Selain menghamburkan anggaran negara, adanya PPG prajabatan ini, semakin menutup peluang kami (guru bersertifikasi) menjadi ASN,” ujar Eka. Ia mempertanyakan maksud Pemerintah mengadakan program PPG prajabatan ini. Sementara di sisi lain, guru bersertifikasi PLPG yang sudah mengabdi selama puluhan tahun, hingga saat ini belum mendapatkan kepastian status ASN. “Apa maksud pemerintah mengadakan sertifikasi besar-besaran bagi calon guru dan guru muda usia minim pengalaman, tapi di sisi lain mayoritas kami sebagai guru sertifikasi senior PLPG yang sudah mengabdi puluhan tahun hingga hingga jelang masa pensiun kami, belum memperoleh kepastian sebagai ASN guru?” tanya Eka di depan anggota dewan. Penulis: Naura Safinatunnaja Mahsun Video editor: Brenda Aurelia Produser: Dena Novita R.

Mental kepiting adalah perilaku atau pola pikir di mana individu atau kelompok berusaha menarik orang lain ke bawah ketika mereka melihat orang lain berusaha untuk mencapai kesuksesan atau kebahagiaan. Istilah ini diambil dari perilaku kepiting dalam ember: ketika satu kepiting berusaha untuk naik ke atas dan keluar dari ember, kepiting lainnya akan menariknya kembali ke bawah, sehingga tidak ada satu pun dari mereka yang bisa keluar.


A.   Dampak Mental Kepiting:

 

1.   Pembatasan Potensi: Individu dengan mental kepiting cenderung menghalangi kemajuan orang lain, sehingga orang-orang tersebut mungkin tidak dapat mencapai potensi penuh mereka.

 

2.   Lingkungan Negatif: Mental kepiting menciptakan lingkungan yang tidak mendukung, di mana kolaborasi dan dukungan dianggap sebagai ancaman daripada kesempatan.

 

3.   Rendahnya Rasa Percaya Diri: Sikap negatif ini bisa membuat individu merasa tidak layak atau kurang percaya diri, yang dapat menghambat upaya mereka untuk berkembang.

 

4.   Pembentukan Kebudayaan Kompetitif yang Merusak: Di tempat kerja atau komunitas, mental kepiting dapat menciptakan budaya persaingan yang tidak sehat, yang lebih mementingkan sabotase daripada kemajuan bersama.

 

B.   Kerugian Jika Bersikap Mental Kepiting:

 

1.   Menghambat Kemandirian: Terlalu fokus pada menjatuhkan orang lain dapat mengalihkan perhatian dari perkembangan pribadi dan profesional.

 

2.   Kehilangan Kesempatan: Seseorang yang mempraktikkan mental kepiting mungkin kehilangan peluang untuk belajar dari orang lain atau membangun jaringan yang bermanfaat.

 

3.   Menurunnya Hubungan Sosial: Sikap tersebut dapat menyebabkan perpecahan dalam hubungan sosial dan profesional karena orang lain merasa tidak dihargai atau terancam.

 

4.   Dampak Negatif pada Kesehatan Mental: Sikap yang terus-menerus negatif dapat menyebabkan stres, kecemasan, dan depresi baik bagi pelaku maupun korban mental kepiting.

 

5.   Lingkungan yang Dingin dan Tidak Membangun: Lingkungan yang dipenuhi dengan mental kepiting sering kali tidak kondusif untuk pertumbuhan dan inovasi, sehingga berpotensi merugikan semua pihak yang terlibat.

Banyak teman-teman alumni maupun yang sedang menempuh PPG Prajabatan atau PPG Calon Guru yang tidak berkenan atas pernyataan tersebut, karena pertama kami mengikuti program pemerintah yang berasal dari jalur resmi, jalur transparan, dan jalur halal. Kedua, kami memilih mengikuti program beasiswa PPG Prajabatan atau PPG Calon Guru ini dengan usaha sendiri dengan belajar secara rajin, tekun, teliti, dan cerdas. Ketiga, kami tidak mempunyai jalur honorer baik titipan dan dinasti keluarga karena itu kami susah masuk bekerja melalui sekolah secara langsung. Dan keempat dan terakhir dengan hanya melalui program beasiswa PPG Prajabatan atau PPG Calon Guru inilah guru-guru akan langsung dapat mengikuti tes PPPK dengan kesempatan besar untuk dapat lulus menjadi ASN (Aparatur Sipil Negara), gaji yang layak, dan juga sertifikasi pun cair langsung melalui rekening pribadi tanpa perantara pemerintahan kota atau kabupaten lagi.

Demikian, berita dan informasi yang telah saya bagikan dan semoga memberikan manfaat, memberikan motivasi, dan berbagi pengalaman kepada para pembaca sekalian karena saya bersyukur dapat berbagi ilmu dan pengalaman yang saya miliki. Mohon maaf, jika ada salah kata dan khilaf dalam ketikan saya. Wassalamu'alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh.

 

 

 

 

 

  • Share:

You Might Also Like

0 Komentar

Berkomentarlah dengan sopan dan santun