MENTAL KEPITING
Bismillahirrahmanirrohim.
Assalamu'alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh, pada kesempatan kali ini saya
ingin membahas tentang rapat DPRD dengan para guru honorer dan guru swasta. Dimana,
ada perkataan yang secara logika salah fatalnya dan cenderung mengkambing hitamkan
para lulusan PPG PRAJABATAN atau PPG CALON GURU. Simak berikut liputannya:
Di
kutip dari sumber video tersebut yang berasal dari portal berita Tirto.id,
menyatakan bahwa Ketua Umum
Ikatan Guru Sertifikasi Swasta (IGSS) PLPG Indonesia, Eka Wahyuni sebut Program
Pendidikan Profesi Guru prajabatan tidak adil bagi guru bersertifikasi.
Pernyataannya ini ia sampaikan dalam Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) Komisi X
DPR RI mengenai pengaduan kesejahteraan guru, Kamis (6/2/2025). “Bahkan
Pemerintah memfasilitasi adanya program PPG prajabatan. Untuk siapa? Bagi calon
guru, jadi belum jadi guru sudah ikut sertifikasi. Untuk apa? Ini
kepentingannya untuk seleksi ASN guru. Selain menghamburkan anggaran negara,
adanya PPG prajabatan ini, semakin menutup peluang kami (guru bersertifikasi)
menjadi ASN,” ujar Eka. Ia mempertanyakan maksud Pemerintah mengadakan program
PPG prajabatan ini. Sementara di sisi lain, guru bersertifikasi PLPG yang sudah
mengabdi selama puluhan tahun, hingga saat ini belum mendapatkan kepastian
status ASN. “Apa maksud pemerintah mengadakan sertifikasi besar-besaran bagi
calon guru dan guru muda usia minim pengalaman, tapi di sisi lain mayoritas
kami sebagai guru sertifikasi senior PLPG yang sudah mengabdi puluhan tahun
hingga hingga jelang masa pensiun kami, belum memperoleh kepastian sebagai ASN
guru?” tanya Eka di depan anggota dewan. Penulis: Naura Safinatunnaja Mahsun
Video editor: Brenda Aurelia Produser: Dena Novita R.
Mental
kepiting adalah perilaku atau pola pikir di mana individu atau kelompok
berusaha menarik orang lain ke bawah ketika mereka melihat orang lain berusaha
untuk mencapai kesuksesan atau kebahagiaan. Istilah ini diambil dari perilaku
kepiting dalam ember: ketika satu kepiting berusaha untuk naik ke atas dan
keluar dari ember, kepiting lainnya akan menariknya kembali ke bawah, sehingga
tidak ada satu pun dari mereka yang bisa keluar.
A.
Dampak Mental Kepiting:
1.
Pembatasan Potensi: Individu
dengan mental kepiting cenderung menghalangi kemajuan orang lain, sehingga
orang-orang tersebut mungkin tidak dapat mencapai potensi penuh mereka.
2.
Lingkungan Negatif: Mental
kepiting menciptakan lingkungan yang tidak mendukung, di mana kolaborasi dan
dukungan dianggap sebagai ancaman daripada kesempatan.
3.
Rendahnya Rasa Percaya Diri:
Sikap negatif ini bisa membuat individu merasa tidak layak atau kurang percaya
diri, yang dapat menghambat upaya mereka untuk berkembang.
4. Pembentukan Kebudayaan Kompetitif yang Merusak: Di tempat kerja atau komunitas, mental kepiting dapat menciptakan budaya persaingan yang tidak sehat, yang lebih mementingkan sabotase daripada kemajuan bersama.
B.
Kerugian Jika Bersikap
Mental Kepiting:
1.
Menghambat Kemandirian:
Terlalu fokus pada menjatuhkan orang lain dapat mengalihkan perhatian dari
perkembangan pribadi dan profesional.
2.
Kehilangan Kesempatan:
Seseorang yang mempraktikkan mental kepiting mungkin kehilangan peluang untuk
belajar dari orang lain atau membangun jaringan yang bermanfaat.
3.
Menurunnya Hubungan Sosial:
Sikap tersebut dapat menyebabkan perpecahan dalam hubungan sosial dan
profesional karena orang lain merasa tidak dihargai atau terancam.
4.
Dampak Negatif pada
Kesehatan Mental: Sikap yang terus-menerus negatif dapat menyebabkan stres,
kecemasan, dan depresi baik bagi pelaku maupun korban mental kepiting.
5.
Lingkungan yang Dingin dan
Tidak Membangun: Lingkungan yang dipenuhi dengan mental kepiting sering kali
tidak kondusif untuk pertumbuhan dan inovasi, sehingga berpotensi merugikan
semua pihak yang terlibat.
Banyak
teman-teman alumni maupun yang sedang menempuh PPG Prajabatan atau PPG Calon
Guru yang tidak berkenan atas pernyataan tersebut, karena pertama kami mengikuti
program pemerintah yang berasal dari jalur resmi, jalur transparan, dan jalur halal.
Kedua, kami memilih mengikuti program beasiswa PPG Prajabatan atau PPG Calon
Guru ini dengan usaha sendiri dengan belajar secara rajin, tekun, teliti, dan
cerdas. Ketiga, kami tidak mempunyai jalur honorer baik titipan dan dinasti
keluarga karena itu kami susah masuk bekerja melalui sekolah secara langsung. Dan
keempat dan terakhir dengan hanya melalui program beasiswa PPG Prajabatan atau
PPG Calon Guru inilah guru-guru akan langsung dapat mengikuti tes PPPK dengan kesempatan besar
untuk dapat lulus menjadi ASN (Aparatur Sipil Negara), gaji yang layak, dan
juga sertifikasi pun cair langsung melalui rekening pribadi tanpa perantara
pemerintahan kota atau kabupaten lagi.
Demikian, berita
dan informasi yang telah saya bagikan dan semoga memberikan
manfaat, memberikan motivasi, dan berbagi pengalaman kepada para pembaca
sekalian karena saya bersyukur dapat berbagi ilmu dan pengalaman yang saya
miliki. Mohon maaf, jika ada salah kata dan khilaf dalam ketikan saya.
Wassalamu'alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh.
0 Komentar
Berkomentarlah dengan sopan dan santun