LIBURAN SEKAMPUNG KE KAMPUNG COKLAT BLITAR, KAMPUNG INDIAN KEDIRI, DAN SIMPANG LIMA GUMUL KEDIRI
Bismillahirrahmanirrohim. Assalamu'alaikum Warrahmatullahi
Wabarakatuh, saya akan menceritakan tentang pengalaman liburan sekampung pada hari
minggu, 27 oktober 2019 ke Kampung Coklat Blitar, Kampung Indian Kediri, Dan
Simpang Lima Gumul Kediri. Keluarga saya tentunya pasti ikut dalam perjalanan
tersebut ada saya, ibu saya, budhe yani, budhe girah, dan pakdhe heri.
Perjalanan menggunakan dua bus yang berangkat dari Surabaya menuju Blitar dan Kediri,
rombongan kami sudah mempersiapkan bekal beberapa kardus air mineral dan
beberapa nasi bungkus untuk mengisi lapar dan dahaga selama perjalanan
berlangsung.
Insert foto: Kampung Coklat Blitar
Perjalanan pertama, kami dan
rombongan menuju Kampung Coklat. Bus kami parkir ditempat parkir sekitar
Kampung Coklat dan menuju gerbang Kampung Coklat hanya jalan kaki karena sangat
dekat. Biaya masuk ke Kampung Coklat sekitar 15.000 rupiah perorang. Ketika
mulai masuk kami mengantri dan mengambil tiket masuk satu persatu, saya pun
takjub pada eksterior dan interior Kampung Coklat karena terlihat mewah seperti
istana yang berwarna coklat dan kebanyakan terlihat terbuat dari kayu jati yang
kokoh.
Insert foto: Kolam Ikan Koi
Didalamnya, terdapat kolam
ikan yang sangat luas didalamnya ada ikan koinya yang indah berwarna-warni,
memiliki berbagai variasi warna, dan ukurannya. Tidak hanya itu, ada juga kafe
untuk membeli makanan dan minuman yang menjual aneka makanan dan minuman, ada
juga toko yang menjual aneka cemilan yang terbuat dari coklat yang bervariasi
bentuknya, terlihat menggiurkan, serta ketika dicoba maka rasanya sangat enak,
dan ada panggung disana ada band yang manggung berisi vokalis cewek campuran
bule yang cantik dan ada tiga cowok indonesia menyanyika lagu-lagu hits
indonesia tahun 2019 dengan sangat merdu.
Insert foto: Saya mencoba
menyumbangkan lagu untuk bernyanyi
Saya sangat sedih karena file
foto dan video saat kami ke Kampung Coklat Blitar yang ada di smartphone saya
terhapus untuk mengosongkan memori agar melancarkan proses perkuliahan daring
saya. Jadi, saya hanya meminta foto kepada ibu saya dan hanya ditemukan foto
saat saya tampil bernyanyi bersama vokalis grup band ini.
Insert foto: Kampung Indian Kediri
Lalu, perjalanan dilanjut ke
Kampung Indian Kediri yang sangat bagus, unik, dan asyik karena disana banyak
orang yang memakai kostum suku indian. Saya masuk ke Kampung Indian dengan
membeli tiket seharga 10.000 rupiah perorang. Kostumnya pun sangat bagus, unik,
lucu, dan berwarna-warni. Kostum indian bisa disewa seharga 25.000 rupiah per
kostum.
Insert foto: Ibu saya berpose
memakai kostum suku indian di kanopi, didepan tenda, dan ditanda
instagram
Insert foto: Saya pun berpose memakai kostum suku indian di kanopi berbulu, didepan tenda, dan ditanda instagram
Dipintu masuk ada gorilla
raksasa yang menyambut kami, lalu dilanjut masuk membeli tiket disana terlihat
ada beberapa pegawai memakai kostum indian sambil berjoget dengan asyik dan
ceria diiringi lagu dangdut dan dibelakang mereka terlihat juga beberapa
barisan ibu yang kompak mengikuti gerakan dan iramanya , kami pun tertawa
terbahak-bahak melihatnya. Eh, tidak saya sangka ternyata ibu saya malah ikut
masuk barisan dan berjoget tanpa ragu ataupun malu.
Insert video: Pembukaan di Kampung Indian
Insert foto: Monumen Simpang Lima Gumul
Kemudian, perjalanan terakhir
kami menuju Simpang Lima Gumul Kediri. Simpang lima gumul
merupakan salah satu bangunan yang menjadi
ikon Kabupaten Kediri yang bentuknya menyerupai Arc de Triomphe yang berada di
Paris, Prancis. Simpang lima gumul mulai dibangun pada tahun 2003 dan
diresmikan pada tahun 2008. Disana saya
dan rombongan memasuki jembatan lorong bawah tanah yang didalamnya terdapat
lukisan-lukisan, tanda peresmian Simpang Lima Gumul oleh bupati kediri
Sutrisno, dan tangga menuju monumen itu. Monumen Simpang Lima Gumul sangat
bagus, indah, artistik, estetik, dan luas didalamnya terdapat lift dan tangga
untuk menaiki puncak Simpang Lima Gumul tersebut. Sama dengan Kampung Coklat
bahwa, file foto dan video Simpang Lima Gumul sudah terhapus di smartphone
saya, jadi saya tidak mempunyai dokumentasinya sama sekali.
Demikian, pengalaman liburan wisata saya dan keluarga di Kampung Coklat, Kampung
Indian, Dan Simpang Lima Gumul Kediri, semoga
memberikan hiburan, memberikan kenangan, dan berbagi pengalaman kepada para
pembaca sekalian karena saya bersyukur dapat berbagi ilmu dan pengalaman yang
saya miliki. Mohon maaf, jika ada salah kata dan khilaf dalam ketikan saya.
Wassalamu'alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh.
0 Komentar
Berkomentarlah dengan sopan dan santun