­
­

Wisata Kota Tua dan Masjid Bersejarah di Jakarta

By Aisyah Nur Rahmah Febriani - Minggu, Maret 03, 2024


Insert foto: Ikon “Monumen Nasional” Jakarta

        Bismillahirrahmanirrohim. Assalamu'alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh, pada liburan akhir semester 1 di PGSD PPG PRAJABATAN GELOMBANG 1 TAHUN 2023. Saya memiliki waktu sekitar 1 minggu untuk pergi liburan ke Jakarta. Disana, saya dan ibu mengunjungi adik saya yang tidak bisa pulang akibat tidak diperbolehkan cuti kerja oleh atasannya karena masih anak baru. Maka, saya dan ibu berinisiatif memberikan kejutan kepada adik saya kalau saya dan ibu tiba-tiba datang kesana menemuinya.

        Reaksi adik saya ketika kami berdua datang adalah sangat terharu dan langsung memeluk kami semua. Saya dan ibu sebelumnya telah berencana membawakan oleh-oleh juga berupa keripik oleh-oleh dan jajanan khas Surabaya. Ada berbagai keripik oleh-oleh dan jajanan khas Surabaya, seperti: keripik belut, keripik usus, keripik bayam, telur asin, keripik kulit sapi, dan lain-lain. Disana, teman-teman sekantor adik saya sangat menyukai itu. Setelahnya, kami bertiga makan Bersama di area belakang kantornya yang ternyata ada masjid terkenal di Jakarta, yakni namanya: Masjid Sunda Kelapa Jakarta.

Insert foto: Masjid Sunda Kelapa Jakarta

Masjid Agung Sunda Kelapa berdiri atas inisiatif warga Menteng sekitar tahun 1951. Penggagasnya adalah H.B.R. Motik. Dengan keasriannya, Menteng dikenal sebagai kota taman dengan rumah-rumah yang megah ala vila. Ketika Indonesia merdeka, Menteng dihuni kaum elite nasional.

Masjid Sunda Kelapa memiliki arsitektur unik karena berbentuk menyerupai kapal. Bentuk itu terinspirasi dari kapal di Pelabuhan Sunda Kelapa. Masjid Agung Sunda Kelapa berada di atas lahan seluas satu hektare, dengan ruang ibadah utama berukuran sekitar 1.500 m2. Disana juga terdapat fasilitas untuk kaum disabilitas, lift untuk orang lanjut usia, ada juga area pujasera untuk makan dan minum, ada area lapangan basket untuk bermain anak-anak, dan juga ada ruangan untuk pernikahan.

            

Insert video: Masjid Agung Sunda Kelapa

Kapasitas Masjid Agung Sunda Kelapa, daya tampungnya mencapai sekitar 1.500 jemaah saat padat. Sedangkan pada hari biasa, terdapat sekitar 500 jamaah yang hadir untuk melaksanakan salat lima waktu di Masjid Agung Sunda Kelapa. Ketika Salat Jumat, jumlah jemaah bisa mencapai tiga ribu orang karena area taman di sekitar masjid juga digunakan untuk tempat salat. 

Kegiatan ceramah, Masjid Agung Sunda Kelapa sering dijadikan tempat berkumpulnya para tokoh agama dan politik. Beberapa tokoh yang pernah memberikan ceramah di masjid ini antara lain Ustad Abdul Somad (UAS), ketua Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Pak Muhaimin Iskandar, dan para ulama dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Insert foto: Saya dan ibu berpose dipintu gerbang masjid Sunda Kelapa

        Hari berikutnya kami berencana untuk berkunjung ke Masjid Ikonik Istiqlal Jakarta. Disana, setelah sampai saya tidak langsung memasuki masjid tersebut tetapi berfoto di lambang Kota Jakarta.

Insert foto: Saya dan ibu berpose dilambang tulisan Jakarta dan dilambang Masjid Istiqlal Jakarta

        Setelah kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945, cita cita besar untuk membangun sebuah masjid yang dapat menjadi sebuah tempat kebanggan warga Jakarta sekaligus tempat untuk beribadah sudah mengendap di hati warga Indonesia. KH. Wahid Hasyim, Mentri Agama RI pertama dan beberapa Ulama mengusulkan untuk mendirikan Masjid yang mampu menjadi simbol bagi Indonesia. Pada tahun 1953, KH. Wahid Hasyim, selaku Mentri Agama RI pertama bersama H. Agus Salim, Anwar Tjokroaminoto dan Ir. Sofwan dan dibantu sekitar 200 tokoh Islam pimpinan KH. Taufiqorrahman mengusulkan untuk mendirikan sebuah yayasan. Pada tanggal 7 Desember 1954 didirikanlah yayasan Masjid Istiqlal yang diketuai oleh H. Tjokroaminoto untuk mewujudkan ide pembangunan masjid nasional tersebut.

Insert foto: Masjid Istiqlal Jakarta

Presiden Soekarno memutuskan untuk membangun di lahan bekas benteng Belanda. Karena di seberangnya telah berdiri gereja Kathedral dengan tujuan untuk memperlihatkan kerukunan dan keharmonisan kehidupan beragama di Indonesia. Pemancangan tiang pertama dilakukan oleh Presiden Ir. Soekarno pada tanggal 24 Agustus 1961 bertepatan dengan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, disaksikan oleh ribuan umat Islam. Kepengurusan dipegang oleh KH. Idham Chalid yang bertindak sebagai Koordinator Panitia Nasional Pembangunan Masjid Istiqlal.

Masjid Istiqlal diresmikan oleh Presiden Soeharto pada tanggal 22 Februari 1978, ditandai dengan prasasti yang dipasang di area tangga pintu As-Salam. Biaya pembangunan diperoleh terutama dari APBN sebesar Rp. 7.000.000.000,- (tujuh miliar rupiah) dan US$. 12.000.000.

Insert video: Masjid Istiqlal Jakarta

Fasilitas yang ada di Masjid Istiqlal, diantaranya yakni: terdapat fasilitas untuk kaum disabilitas, lift untuk orang lanjut usia, ada juga area bazar dalam untuk belanja pakaian serta makan dan minum, ada area pe nitipan sepatu karena disana saat masuk tidak boleh memakai alas kaki, dan juga ada ruangan untuk pernikahan. Ketika sholat pun ada petugas yang mengatur shaf sholat agar rapi serta tertata sedangkan bagi yang berhalangan (Menstruasi) tidak boleh ada diarea sholat walau duduk dipinggirnya melainkan diluar dinding pembatas.

         

Insert foto: Museum Fatahillah di Jakarta Barat

        Museum Sejarah Jakarta dikenal juga dengan nama Museum Fatahillah. Museum Fatahillah adalah salah satu museum nasional yang ada di Jakarta. Museum Fatahillah terletak di kawasan Kota Tua, Jakarta Barat. Museum Fatahillah awalnya merupakan gedung Balai Kota Jakarta. Pembangunan gedung dilakukan sebanyak tiga kali.

Harga tiket masuk Museum Fatahillah berbeda-beda tergantung pada kategori pengunjung, yakni sebagai berikut: Dewasa seharga Rp5.000/orang, Mahasiswa seharga Rp3.000/orang, dan Anak-anak atau Pelajar seharga Rp2.000/orang. Sedangkan, bagi rombongan yang berisikan 30 orang berbeda lagi harganya.

Jadwal buka Museum Fatahillah setiap hari buka, yakni sebagai berikut: pada hari senin sampai dengan minggu selalu buka pukul 09.00 WIB -15.00 WIB.

          

Insert video: Museum Fatahillah

Disana, banyak berbagai turis baik dari turis lokal hingga turis mancanegara yang jalan-jalan dan berkeliling menikmati keunikan serta bangunan bergaya eropa di taman kota tua Fatahillah. Terlihat banyak orang-orang yang menawarkan jasa lukis, jasa tarot, jasa foto keliling, dan jasa menyewakan sepeda ontel untuk bermain bagi pasangan, orang jomblo yang ingin berkeliling sekitar, dan bagi anak-anak bermain bersama. Banyak juga tampak restoran bergaya kuno sekitar jaman Belanda yang bergaya eropa.

Insert foto: Saya, ibu, dan adik berfoto di Museum Bank Indonesia, Museum Fatahillah, dan Taman Fatahillah

            

Insert foto: Taman Margasatwa Ragunan

        Taman Margasatwa Ragunan didirikan pada tanggal 19 September tahun 1864 di Batavia ( kini Jakarta ) dengan nama “Planten en Dierentuin” ini pertama kali di kelola oleh perhimpunan penyayang Flora dan Fauna Batavia (Culture Vereniging Planten en Dierentuin at Batavia ). Taman ini berdiri di atas lahan seluas 10 hektar di Jalan Cikini Raya No 73 yang di hibahkan oleh Raden Saleh, pelukis ternama di Indonesia.

Setelah Indonesia Merdeka, pada tahun 1949 namanya di ubah menjadi Kebun Binatang Cikini. Dengan perkembangan Jakarta, Cikini menjadi tidak cocok lagi untuk peragaan satwa. Pada tahun 1964. Pada masa Gubernur DCI Jakarta Dr. Soemarno dibentuk Badan Persiapan Pelaksanaan Pembangunan Kebun Binatang untuk memindahkan dari Jl. Cikini Raya no 73 Ke Pasar Minggu Jakarta Selatan yang diketuai oleh Drh. T.H.E.W. Umboh, Pemerintah DKI Jakarta menghibahkan lahan seluas 30 ha di Ragunan, Pasar Minggu. Jaraknya kira-kira 20 Km dari pusat kota. Kepindahan dari Kebun Binatang Cikini ke Ragunan membawa lebih dari 450 ekor satwa yang merupakan sisa koleksi terakhir dari Kebun Binatang Cikini.

Harga tiket masuk Taman Margasatwa Ragunan berbeda-beda tergantung pada kategori pengunjung, yakni sebagai berikut: Dewasa seharga Rp4.000/orang dan Anak-anak seharga Rp2.000/orang.

Jadwal buka Taman Margasatwa Ragunan berbeda-beda tergantung pada hari, yakni sebagai berikut: pada hari senin = museum tutup dan pada hari selasa sampai dengan minggu = museum buka pukul 07.00 WIB – 16.00 WIB.

            

Insert video: Taman Margasatwa Ragunan Jakarta

Saya, ibu, dan adik saya disana berjalan-jalan menikmati udara pagi yang segar sambil menikmati panorama satwa rusa dan kijang yang ada dibagian pertama Taman Margasatwa Ragunan. Kami bertiga juga berpikir dan berupaya untuk menaiki bis keliling yang mengelilingi seluruh Taman Margasatwa Ragunan mulai area Macan Tutul hingga ke dekat danau. Bis keliling tidak bisa menaiki kawasan Singa Afrika dan Harimau Benggala karena daerah sekitar sana sangat menanjak.

Disekitar danau ada area untuk jogging pagi, banyak orang memanfaatkannya untuk olahraga pagi seperti: jalan sehat, lari pagi, hingga mengobrol bersama menghilangkan penatnya pekerjaan. Kondisi danau sangat bersih, suasana sejuk karena banyak pohon rindang mengelilinginya, dan pastinya jalan area untuk jogging sangat mulus beraspal. Seandaninya, Kebun Binatang Surabaya ada fasilitas setara seperti itu pasti saya akan olahraga tiap minggu walau berbayar dan biaya masuk Kebun Binatang Surabaya bisa disamakan harganya sebesar 5.000 rupiah saja bukan 15.000 mungkin akan ada banyak yg merasa tertarik dan nyaman akan hal tersebut.

Insert foto: Saya, ibu, dan adik berpose di Taman Margasatwa Ragunan Jakarta

Demikian, berita dan informasi yang telah saya bagikan dan semoga memberikan manfaat, memberikan motivasi, dan berbagi pengalaman kepada para pembaca sekalian karena saya bersyukur dapat berbagi ilmu dan pengalaman yang saya miliki. Mohon maaf, jika ada salah kata dan khilaf dalam ketikan saya. Wassalamu'alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh.

  • Share:

You Might Also Like

2 Komentar

Berkomentarlah dengan sopan dan santun