Wisata Kota Tua dan Masjid Bersejarah di Jakarta
Insert foto: Ikon “Monumen Nasional” Jakarta
Bismillahirrahmanirrohim.
Assalamu'alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh, pada liburan akhir semester 1 di
PGSD PPG PRAJABATAN GELOMBANG 1 TAHUN 2023. Saya memiliki waktu sekitar 1
minggu untuk pergi liburan ke Jakarta. Disana, saya dan ibu mengunjungi adik
saya yang tidak bisa pulang akibat tidak diperbolehkan cuti kerja oleh
atasannya karena masih anak baru. Maka, saya dan ibu berinisiatif memberikan
kejutan kepada adik saya kalau saya dan ibu tiba-tiba datang kesana menemuinya.
Reaksi adik saya ketika kami berdua
datang adalah sangat terharu dan langsung memeluk kami semua. Saya dan ibu
sebelumnya telah berencana membawakan oleh-oleh juga berupa keripik oleh-oleh
dan jajanan khas Surabaya. Ada berbagai keripik oleh-oleh dan jajanan khas
Surabaya, seperti: keripik belut, keripik usus, keripik bayam, telur asin,
keripik kulit sapi, dan lain-lain. Disana, teman-teman sekantor adik saya
sangat menyukai itu. Setelahnya, kami bertiga makan Bersama di area belakang
kantornya yang ternyata ada masjid terkenal di Jakarta, yakni namanya: Masjid
Sunda Kelapa Jakarta.
Insert foto: Masjid Sunda Kelapa Jakarta
Masjid
Agung Sunda Kelapa berdiri atas inisiatif warga Menteng sekitar tahun 1951. Penggagasnya
adalah H.B.R. Motik. Dengan keasriannya, Menteng dikenal sebagai kota taman dengan
rumah-rumah yang megah ala vila. Ketika Indonesia merdeka, Menteng dihuni kaum
elite nasional.
Masjid Sunda Kelapa
memiliki arsitektur unik karena berbentuk menyerupai kapal. Bentuk itu
terinspirasi dari kapal di Pelabuhan Sunda Kelapa. Masjid Agung Sunda
Kelapa berada di atas lahan seluas satu hektare, dengan ruang ibadah utama
berukuran sekitar 1.500 m2. Disana juga terdapat fasilitas untuk kaum
disabilitas, lift untuk orang lanjut usia, ada juga area pujasera untuk makan
dan minum, ada area lapangan basket untuk bermain anak-anak, dan juga ada ruangan
untuk pernikahan.
Insert
video: Masjid
Agung Sunda Kelapa
Kapasitas
Masjid Agung Sunda Kelapa, daya tampungnya mencapai sekitar 1.500 jemaah saat
padat. Sedangkan pada hari biasa, terdapat sekitar 500 jamaah yang hadir untuk
melaksanakan salat lima waktu di Masjid Agung Sunda Kelapa. Ketika Salat
Jumat, jumlah jemaah bisa mencapai tiga ribu orang karena area taman di sekitar
masjid juga digunakan untuk tempat salat.
Kegiatan ceramah, Masjid
Agung Sunda Kelapa sering dijadikan tempat berkumpulnya para tokoh agama dan
politik. Beberapa tokoh yang pernah memberikan ceramah di masjid ini antara
lain Ustad Abdul Somad (UAS), ketua Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Pak
Muhaimin Iskandar, dan para ulama dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Insert foto: Saya dan ibu berpose dipintu gerbang masjid
Sunda Kelapa
Hari berikutnya kami berencana untuk berkunjung
ke Masjid Ikonik Istiqlal Jakarta. Disana, setelah sampai saya tidak langsung memasuki
masjid tersebut tetapi berfoto di lambang Kota Jakarta.
Insert foto: Saya dan ibu berpose dilambang tulisan
Jakarta dan dilambang Masjid Istiqlal Jakarta
Setelah
kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945, cita cita besar untuk membangun sebuah
masjid yang dapat menjadi sebuah tempat kebanggan warga Jakarta sekaligus
tempat untuk beribadah sudah mengendap di hati warga Indonesia. KH. Wahid
Hasyim, Mentri Agama RI pertama dan beberapa Ulama mengusulkan untuk mendirikan
Masjid yang mampu menjadi simbol bagi Indonesia. Pada tahun 1953, KH. Wahid
Hasyim, selaku Mentri Agama RI pertama bersama H. Agus Salim, Anwar
Tjokroaminoto dan Ir. Sofwan dan dibantu sekitar 200 tokoh Islam pimpinan KH.
Taufiqorrahman mengusulkan untuk mendirikan sebuah yayasan. Pada tanggal 7
Desember 1954 didirikanlah yayasan Masjid Istiqlal yang diketuai oleh H.
Tjokroaminoto untuk mewujudkan ide pembangunan masjid nasional tersebut.
Insert
foto: Masjid Istiqlal Jakarta
Presiden Soekarno memutuskan untuk membangun di
lahan bekas benteng Belanda. Karena di seberangnya telah berdiri gereja
Kathedral dengan tujuan untuk memperlihatkan kerukunan dan keharmonisan
kehidupan beragama di Indonesia. Pemancangan
tiang pertama dilakukan oleh Presiden Ir. Soekarno pada tanggal 24 Agustus 1961
bertepatan dengan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, disaksikan oleh ribuan
umat Islam. Kepengurusan dipegang oleh KH. Idham Chalid yang bertindak sebagai
Koordinator Panitia Nasional Pembangunan Masjid Istiqlal.
Masjid Istiqlal diresmikan oleh Presiden Soeharto pada tanggal 22 Februari 1978, ditandai dengan prasasti yang dipasang di area tangga pintu As-Salam. Biaya pembangunan diperoleh terutama dari APBN sebesar Rp. 7.000.000.000,- (tujuh miliar rupiah) dan US$. 12.000.000.
Insert video: Masjid Istiqlal Jakarta
Fasilitas
yang ada di Masjid Istiqlal, diantaranya yakni: terdapat fasilitas untuk kaum
disabilitas, lift untuk orang lanjut usia, ada juga area bazar dalam untuk belanja
pakaian serta makan dan minum, ada area pe nitipan sepatu karena disana saat
masuk tidak boleh memakai alas kaki, dan juga ada ruangan untuk pernikahan.
Ketika sholat pun ada petugas yang mengatur shaf sholat agar rapi serta tertata
sedangkan bagi yang berhalangan (Menstruasi) tidak boleh ada diarea sholat
walau duduk dipinggirnya melainkan diluar dinding pembatas.
Insert
foto: Museum Fatahillah di Jakarta Barat
Museum Sejarah Jakarta dikenal juga
dengan nama Museum Fatahillah. Museum Fatahillah adalah salah satu museum
nasional yang ada di Jakarta. Museum Fatahillah terletak di kawasan Kota
Tua, Jakarta Barat. Museum Fatahillah awalnya merupakan gedung Balai
Kota Jakarta. Pembangunan gedung dilakukan sebanyak tiga kali.
Harga tiket masuk Museum Fatahillah berbeda-beda tergantung pada
kategori pengunjung, yakni sebagai berikut: Dewasa seharga Rp5.000/orang, Mahasiswa seharga Rp3.000/orang, dan Anak-anak atau Pelajar
seharga Rp2.000/orang. Sedangkan, bagi rombongan yang berisikan
30 orang berbeda lagi harganya.
Jadwal buka Museum Fatahillah setiap hari buka, yakni sebagai
berikut: pada hari senin sampai dengan minggu selalu buka pukul 09.00 WIB -15.00
WIB.
Insert video: Museum Fatahillah
Disana, banyak berbagai turis baik dari turis lokal hingga turis
mancanegara yang jalan-jalan dan berkeliling menikmati keunikan serta bangunan
bergaya eropa di taman kota tua Fatahillah. Terlihat banyak orang-orang yang menawarkan
jasa lukis, jasa tarot, jasa foto keliling, dan jasa menyewakan sepeda ontel untuk
bermain bagi pasangan, orang jomblo yang ingin berkeliling sekitar, dan bagi anak-anak
bermain bersama. Banyak juga tampak restoran bergaya kuno sekitar jaman Belanda
yang bergaya eropa.
Insert foto: Saya, ibu, dan adik berfoto di Museum Bank Indonesia,
Museum Fatahillah, dan Taman Fatahillah
Insert foto: Taman Margasatwa Ragunan
Taman
Margasatwa Ragunan didirikan pada tanggal 19 September tahun 1864 di Batavia (
kini Jakarta ) dengan nama “Planten en Dierentuin” ini pertama kali di kelola
oleh perhimpunan penyayang Flora dan Fauna Batavia (Culture Vereniging Planten
en Dierentuin at Batavia ). Taman ini berdiri di atas lahan seluas 10 hektar di
Jalan Cikini Raya No 73 yang di hibahkan oleh Raden Saleh, pelukis ternama di
Indonesia.
Setelah Indonesia Merdeka, pada tahun 1949 namanya di ubah menjadi
Kebun Binatang Cikini. Dengan perkembangan Jakarta, Cikini menjadi tidak cocok
lagi untuk peragaan satwa. Pada tahun 1964. Pada masa Gubernur DCI Jakarta Dr.
Soemarno dibentuk Badan Persiapan Pelaksanaan Pembangunan Kebun Binatang untuk
memindahkan dari Jl. Cikini Raya no 73 Ke Pasar Minggu Jakarta Selatan yang
diketuai oleh Drh. T.H.E.W. Umboh, Pemerintah DKI Jakarta menghibahkan lahan
seluas 30 ha di Ragunan, Pasar Minggu. Jaraknya kira-kira 20 Km dari pusat
kota. Kepindahan dari Kebun Binatang Cikini ke Ragunan membawa lebih dari 450
ekor satwa yang merupakan sisa koleksi terakhir dari Kebun Binatang Cikini.
Harga tiket masuk Taman Margasatwa Ragunan berbeda-beda tergantung pada kategori pengunjung, yakni sebagai berikut:
Dewasa seharga Rp4.000/orang dan
Anak-anak seharga
Rp2.000/orang.
Jadwal buka Taman Margasatwa Ragunan berbeda-beda tergantung pada hari, yakni sebagai berikut: pada hari senin
= museum tutup dan pada hari selasa sampai dengan minggu = museum buka pukul 07.00
WIB – 16.00 WIB.
Insert video: Taman Margasatwa Ragunan
Jakarta
Saya, ibu, dan adik saya disana berjalan-jalan menikmati udara pagi yang
segar sambil menikmati panorama satwa rusa dan kijang yang ada dibagian pertama
Taman
Margasatwa Ragunan. Kami bertiga juga berpikir dan berupaya untuk menaiki bis
keliling yang mengelilingi seluruh Taman Margasatwa Ragunan mulai area Macan
Tutul hingga ke dekat danau. Bis keliling tidak bisa menaiki kawasan Singa
Afrika dan Harimau Benggala karena daerah sekitar sana sangat menanjak.
Disekitar
danau ada area untuk jogging pagi, banyak orang memanfaatkannya untuk olahraga
pagi seperti: jalan sehat, lari pagi, hingga mengobrol bersama menghilangkan
penatnya pekerjaan. Kondisi danau sangat bersih, suasana sejuk karena banyak
pohon rindang mengelilinginya, dan pastinya jalan area untuk jogging sangat
mulus beraspal. Seandaninya, Kebun Binatang Surabaya ada fasilitas setara
seperti itu pasti saya akan olahraga tiap minggu walau berbayar dan biaya masuk
Kebun Binatang Surabaya bisa disamakan harganya sebesar 5.000 rupiah saja bukan
15.000 mungkin akan ada banyak yg merasa tertarik dan nyaman akan hal tersebut.
Insert foto: Saya, ibu, dan adik berpose di Taman
Margasatwa Ragunan Jakarta
Demikian, berita dan informasi yang telah saya bagikan dan semoga memberikan manfaat, memberikan motivasi, dan berbagi pengalaman kepada para pembaca sekalian karena saya bersyukur dapat berbagi ilmu dan pengalaman yang saya miliki. Mohon maaf, jika ada salah kata dan khilaf dalam ketikan saya. Wassalamu'alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh.
2 Komentar
Mantap kak 😁
BalasHapusTerima kasih kak
HapusBerkomentarlah dengan sopan dan santun