Identitas Film: Last Night In Soho

Asal Film: Inggris Raya

Durasi Film: 1 Jam 56 Menit

Jenis Film: Misteri

Sutradara Film: Edgar Wright

Penulis Film: Edgar Wright

Studio Film: Universal Studio

Tahun Rilis Film : 2021

Pemain Film : Thomasin McKenzie, Anya Taylor-Joy, dan Diana Rigg.

Estimasi Biaya: 43.000.000 Juta Dollar Amerika Serikat

Keuntungan Penjualan: 22.957.625 Juta Dollar Amerika Serikat

Penilaian Film Cinema Score: B+ (Skala Penilaian Dari A Sampai F)

Penilaian Film Imdb: 7.1/10 ( 105.000 Penilaian)

Penilaian Film Rotten Tomatoes: 76%/100% ( 329 Penilaian)

Pengulas Film: Aisyah Nur Rahmah Febriani

Website Pengulas Film: https://belajarmenjadigurusejati.blogspot.com

Bismillahirrahmanirrohim. Assalamu'alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh, pada kesempatan kali ini saya akan membagikan cerita film Last Night In Soho tahun 2021 yang berjenis horor dan misteri yang memiliki pelajaran hidup didalamnya. Saya memilih film Last Night In Soho tahun 2021, karena saya suka misteri yang mengharuskan penonton untuk memecahkan teka-teki di film ini.

Film Last Night In Soho tahun 2021 juga menyajikan akting pintar dan memukau dari Anya Taylor-Joy yang berbeda dari serial film sebelumnya, yakni serial “The Queen’s Gambit”. Film “Last Night In Soho” membahas tentang seorang gadis remaja beranjak dewasa Thomasin McKenzie, seorang remaja pendiam dan cerdas yang mengejar impiannya berkuliah jurusan desainer busana. Thomasin McKenzie bukanlah gadis biasa karena tenyata dia seorang indigo adalah seorang yang dapat melihat sesuatu tak kasat mata dan memiliki kekuatan mistis lainnya.

Berawal dari keinginan Thomasin McKenzie yang ingin pindah dari asrama kampusnya akibat kelakuan teman sekamarnya yang semena-mena pada Thomasin McKenzie, menghina Thomasin McKenzie, dan terakhir yang tidak bisa ditolerir Thomasin McKenzie karena teman sekamarnya telah membawa pacarnya ke kamar seenaknya. Thomasin McKenzie pun mencoba keluar dari asrama itu dengan mencari kos-kosan murah dan pekerjaan sementara untuk membayar biaya kos-kosannya. Akhirnya, Thomasin McKenzie dapat menemukan kos-kosan murah dan bergaya klasik 60’an seperti gaya kesukaannya. Tidak lama kemudian Thomasin McKenzie pun diterima bekerja di bar dekat kampusnya.

Thomasin McKenzie tidak berpikir buruk pada tempat tinggal barunya akan membawa sebuah kejadian menegangkan dan menyibak kejadian mengerikan masa lalu. Karena Thomasin McKenzie mengalami berbagai kisah masa lalu melalui mimpi dalam tidurnya.

-      Thomasin McKenzie

Thomasin McKenzie cukup terampil dalam menggambarkan seorang gadis yang pemalu tetapi disaat bersamaan dapat muncul gambaran gadis yang berani dalam menghadapi realita. Tetapi yang membuatku sulit memahami inggrisnya karena memakai aksen inggris raya.

-      Anya Taylor-Joy

Anya Taylor-Joy terampil tidak hanya pada akting ciamiknya, tetapi juga ia tunjukan dengan bernyanyi dengan baik memakai lagu klasik dan menari dengan lincah diiringi lagu klasik.

-      Diana Rigg

Diana Rigg berakting dengan baik walau usia tak lagi muda. Karena Diana Rigg dapat mengatakan semua teks dengan lancar tanpa jeda, ragu, ataupun pikun akibat dimakan usia.

Dapat diambil hikmahnya bahwa, kamu berhak memilih jalanmu kemanapun yang kamu inginkan sendiri sesuai kata hatimu. Pilihlah pasangan yang mengerti kamu dan menerima kamu apa adanya, karena pasangan yang tulus mencintaimu akan selalu menerimamu apa adanya, ia akan siap sedia disampingmu kapan pun serta dimana pun dalam hal kebaikan, dan tidak akan selalu membanggakan dirimu kepada siapapun tanpa ragu sedikit pun.

v  Komentar Film IMDB

Ø  Dari Komentator terbaik:

“Joy adalah setengah film yang bagus. Pertunjukan di sekelilingnya kuat, ceritanya cukup tidak biasa untuk menarik perhatian Anda, dan membuat Anda tetap berinvestasi, dan arahnya solid. Dengan semua itu dalam pikiran, Joy masih terasa seperti versi dangkal dari apa yang seharusnya terjadi. Ada alasan mengapa semua gebrakan Oscar di film itu menghilang di setiap kategori kecuali penghargaan untuk Jennifer Lawrence sebagai Aktris Terbaik; Mengapa? Anda harus membaca.”

v  Penilaian Film Rotten Tomatoes

Ø  Dari kritikus film, Mara Reinstein, (US Weekly) tahun 2021:

“Film thriller penjelajahan waktu yang berani dan orisinal ini - dengan plot yang terlalu rumit dan terpelintir untuk dijelaskan dalam beberapa kalimat - bukanlah hit yang disukai banyak orang. Tapi tolong bantu dirimu sendiri dan streaming segera.”

Ø  Dari penonton film, Britany Murphy, (Screen Queen) tahun 2022:

“Apa yang terjadi ketika Anda mencampur mode, tahun enam puluhan dan paranormal? Nah, thriller psikologis Edgar Wrights Last Night in Soho, tentu saja.”

Insert video: Trailer film last night in soho tahun 2021

Demikian, review film yang telah saya bagikan dan semoga memberikan manfaat, memberikan motivasi, dan berbagi pengalaman kepada para pembaca sekalian karena saya bersyukur dapat berbagi ilmu dan pengalaman yang saya miliki. Mohon maaf, jika ada salah kata dan khilaf dalam ketikan saya. Wassalamu'alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh.

Identitas Film: Joy

Asal Film: Amerika Serikat

Durasi Film: 2 Jam 4 Menit

Jenis Film: Drama

Sutradara Film: David Russel

Penulis Film: David Russel

Studio Film: 20th Century Fox

Tanggal Rilis Film : 2015

Pemain Film: Jennifer Lawrence, Robert de Niro , Bradley Cooper, dan Isabella Rossellini

Estimasi Biaya:60.000.000 Juta Dollar Amerika Serikat

Keuntungan Penjualan: 101.134.059 Juta Dollar Amerika Serikat

Penilaian Film Cinema Score: B+ (Skala Penilaian A Sampai F)

Penilaian Film Imdb: 6,6/10 (136.000 Penilaian)

Penilaian Film Rotten Tomatoes: 60%/100% (275 Penilaian)

Pengulas Film: Aisyah Nur Rahmah Febriani

Website Pengulas Film: https://belajarmenjadigurusejati.blogspot.com

    Bismillahirrahmanirrohim. Assalamu'alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh, saya tertarik untuk mengulas film ini karena mengusung tema drama keluarga. Sangat berbeda dengan film lainnya yang notabennya membawa film tentang aksi yang menyuguhkan kejar-kejaran hingga tembak-tembakan atau fantasi yang menyuguhkan visual yang memukau decak kagum penonton.

    Film Joy ini dibintangi oleh sejumlah bintang ternama, mulai dari Jennifer Lawrence, Robert de Niro, hingga Bradley Cooper. Alasan tersebut, saya tertarik dengan film ini.

Film Joy membahas tentang konflik keluarga yang harus diselesaikan oleh Jennifer Lawrence. Jennifer Lawrence, seorang perempuan yang menjadi tulang punggung untuk keluarga besarnya. Masalah demi masalah muncul menghantamnya mulai dari keluarga, ekonomi, hingga percintaanya.

Didalam film tersebut, Jennifer Lawrence menjadi perempuan yang cerdas dan tangguh dalam menyelesaikan masalahnya. Jennifer Lawrence menyelesaikan masalah ekonomi yang menjeratnya dengan membuat hak cipta alat pel dengan diperas secara otomatis diperusahaan Bradley Cooper, masalah keluarganya Jennifer Lawrence selesaikan dengan mencoba menyadarkan Isabella Rossellini dari histeris dan trauma pasca trauma perceraian serta mencoba memberhentikan kebiasaan buruk Robert de Niro yang suka berpacaran dengan wanita lain lagi, dan terakhir Jennifer Lawrence dengan tegas menyuruh , Edgar Ramirez pria yang dicintai Jennifer Lawrence dan kagumi untuk bercerai atau mencari pekerjaan.

-      Jennifer Lawrence

Jennifer Lawrence memerankan karakternya menjadi terasa sangat pas menampilkan kesedihan, frustasi hingga amarah yang Jennifer Lawrence pancarkan saat menyelesaikan masalahnya. Jennifer Lawrence dapat menemukan solusi yang cepat dan tepat dengan menciptakan hak paten alat pel dengan diperas secara otomatis, Jennifer Lawrence menyelesaikan perseteruan ayah dan ibunya, hingga Jennifer Lawrence berani menegaskan kisah cintanya dengan Edgar Ramirez.

-      Robert de Niro

Robert de Niro sangat pas memerankan sosok ayah yang menyebalkan karena suka berganti-ganti pacar perempuan. Tidak hanya itu, Robert de Niro tega memperalat Jennifer Lawrence untuk menyelesaikan pembukuan bengkelnya.

-      Bradley Cooper

Bradley Cooper pas menggambarkan bos yang memiliki sifat adil dan bijak tetapi masih bisa toleran pada anak buahnya. Sikap Bradley Cooper tersebut, tergambar pada adegan Bradley Cooper mengizinkan Jennifer Lawrence menjadi bintang iklan yang menayangkan cara pakai hak paten alat pel dengan diperas secara otomatis.

-     Isabella Rossellini

Isabella Rossellini berperan sebagai ibu Jennifer Lawrence yang frustasi dan trauma pasca perceraiannya. Isabella Rossellini juga baik berakting saat berusaha bangkit untuk sembuh dari traumanya dan Isabella Rossellini mencoba menjalin hubungan dengan tukang ledeng yang ramah pada Isabella Rossellini.

Kutipan, Joy: “Jangan pernah berpikir bahwa dunia berutang apa pun kepadamu, karena mereka memang tidak memberikan apapun padamu. Dunia tidak pernah berhutang apapun padamu.”

Hikmah yang dapat diambil untuk kita semua adalah kita harus menyelesaikan masalah dengan cepat, memakai logika, serta tepat, kita juga boleh bersikap tegas demi memperbaiki hubungan, dan kita harus mencoba bangkit dari rasa keterpurukan, takut, atau trauma untuk menggapai masa depan yang lebih baik.

v Komentar Film IMDB

Dari Komentator terbaik:

“Joy adalah setengah film yang bagus. Pertunjukan di sekelilingnya kuat, ceritanya cukup tidak biasa untuk menarik perhatian Anda, dan membuat Anda tetap berinvestasi, dan arahnya solid. Dengan semua itu dalam pikiran, Joy masih terasa seperti versi dangkal dari apa yang seharusnya terjadi. Ada alasan mengapa semua gebrakan Oscar di film itu menghilang di setiap kategori kecuali penghargaan untuk Jennifer Lawrence sebagai Aktris Terbaik; Mengapa? Anda harus membaca.”

v Penilaian Film Rotten Tomatoes

Dari kritikus film, Sara Michelle Fetters (Moviefreak.com) tahun 2016:

“Saya suka petualangan yang dilakukan oleh pahlawan wanita yang sangat kompleks ini, menyaksikannya menggunakan kecerdasannya untuk mendapatkan apa yang diinginkannya dari kehidupan adalah hal yang sangat memuaskan.”

Dari penonton film, Christoper O. Tahun 2016:

“David O. Russell mengambil pendekatan yang tidak biasa dan sesukanya dalam menceritakan kisah hidup Joy Magnello. Tapi, Lawrence mendapatkan peran terbaiknya sejak film Winter's Bone dan berhasil keluar dari taman. Dia mendapat dukungan besar dari Madsen, Ladd, Ramirez, Cooper dan Roehm. Tapi, De Niro menyebut penampilannya sebagai ayahnya dan hampir merusak film. Film ini terlalu banyak kilas balik yang dapat membingungkan penonton, tetapi saya cukup tertarik dan secara keseluruhan puas.”

Insert video: Trailer film joy tahun 2015

Demikian, review film yang telah saya bagikan dan semoga memberikan manfaat, memberikan motivasi, dan berbagi pengalaman kepada para pembaca sekalian karena saya bersyukur dapat berbagi ilmu dan pengalaman yang saya miliki. Mohon maaf, jika ada salah kata dan khilaf dalam ketikan saya. Wassalamu'alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh.

Identitas Film: Children Of Heaven

Asal Film: Iran

Durasi Film: 1 Jam 29 Menit

Jenis Film: Drama

Sutradara Film: Majid Majidi

Penulis Film: Majid Majidi

Studio Film: Miramax Films

Tanggal Rilis Film : 1997

Pemain Film: Mikh Farrokh Hashemian, Bahare Seddiqi, Reza Naji, Dan Fereshteh Sarabandi

Estimasi Biaya:180.000 Ribu Dollar Amerika Serikat

Keuntungan Penjualan: 933,933 Ribu Dollar Amerika Serikat

Penilaian Film Imdb: 8,2/10 (74.000 Penilaian)

Penilaian Film Rotten Tomatoes: 83%/100% (30 Penilaian)

Pengulas Film: Aisyah Nur Rahmah Febriani

Website Pengulas Film:  https://belajarmenjadigurusejati.blogspot.com

Bismillahirrahmanirrohim. Assalamu'alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh, kali ini saya akan mengulas film masa kecil yang pernah saya tonton karena memiliki alur cerita yang sangat bagus dan mengharu biru yang dapat diambil hikmahnya.

Film Children Of Heaven mengisahkan tentang sepasang kakak-adik (Mikh Farrokh Hashemian dan Bahare Seddiqi) yang masing-masing hanya memiliki satu pasang sepatu untuk digunakan bersekolah disebabkan ketidaan kemampuan dari segi ekonomi. Ayah (Reza Naji) dari anak-anak tersebut hanya pekerja serabutan memperbaiki sepatu yang rusak dan berkebun sedangkan ibu (Fereshteh Sarabandi) mereka tidak bisa bekerja karena sakit parah.

Film Children Of Heaven menggambarkan perjuangan keluarga yang kurang mampu untuk mencari nafkah demi bertahan hidup dan saling tolong-menolong disaat kesusahan. Sang ayah yang mengetahui hal tersebut berupaya mencari solusi guna membayar biaya berobat istrinya, membeli persediaan makanan, hingga membelikan mereka berdua masing-masing sepasang sepatu baru yang layak.

Kenyataan tersebut membuat sang kakak laki-laki berusaha bertanggung jawab atas perbuatannya menghilangkan sepatu adiknya dengan mengikuti perlombaan lari marathon, apakah sang kakak berhasil atau tidak menjadi juara dan mendapatkan sepasang sepatu untuk adiknya.

-      Mikh Farrokh Hashemian

Berperan sebagai kakak, Mikh Farrokh Hashemian telah menampilkan kepolosan anak kecil yang murni saat berakting mencari barang rongsokan guna membantu kedua orang tuanya mencari nafkah tetapi kelalaian yang Mikh Farrokh Hashemian buat. Di situasi lain Mikh Farrokh Hashemian bisa kuat berakting dengan berlari marathon dengan cekatan dan gesit.

-      Bahare Seddiqi

Berbeda dengan sifat tokoh kakak laki-laki yang bersifat pemberani, Bahare Seddiqi justru berakting menjadi seorang adik yang bersifat pemalu. Bahare Seddiqi juga mampu berakting sedih hingga menagis saat ibunya meninggal dunia.

-      Reza Naji dan Fereshteh Sarabandi

Reza Naji dan Fereshteh Sarabandi juga sukses memerankan tokoh orang tua yang berprinsip teguh pada kebaikan. Karena dibuktikan dengan aktingnya Reza Naji menghukum Mikh Farrokh Hashemian dengan memukul kayu rotan saat Mikh Farrokh Hashemian menghilangkan sepatu Bahare Seddiqi.

Hikmah yang dapat diambil dari film ini adalah jika engkau dilanda kesulitan maka berdo'a dan berusahalah pasti akan muncul jawaban atas semua perjuangan yang dilakukan dan hasilnya pun tidak akan pernah mengecewakan baik menjadi hadiah ataupun sebuah pelajaran.

v Komentar Film IMDB

Dari Komentator terbaik:

“Wah, apa yang bisa saya katakan? Setiap bagian dari film ini sangat hangat! Itu benar-benar melihat dunia dari sudut pandang anak-anak. Setiap adegan dibanjiri dengan kemanisan dan kepolosan anak-anak.”

v Penilaian Film Rotten Tomatoes

Dari kritikus film, Rachel Wagner (Rachel’s Reviews Youtube) tahun 2019:

“Saya pikir itu cara yang baik untuk memperkenalkan anak-anak pada gagasan bahwa film tidak membutuhkan plot besar untuk menjadi sangat menawan.”

Dari penonton film, Carlos M. Tahun 2016:

“Rasanya hampir mustahil untuk tidak mencintai dua anak kecil yang menggemaskan ini yang membawa di pundak mereka kisah indah tentang kepolosan, kemiskinan, dan kasih sayang - sebuah film yang menarik kita dengan kekuatan sedemikian rupa ke dalam situasi yang dihadapi oleh karakter-karakternya sehingga kita tidak bisa dibiarkan begitu saja.”

Insert video: Trailer children of heaven tahun 1997

Demikian, review film yang telah saya bagikan dan semoga memberikan manfaat, memberikan motivasi, dan berbagi pengalaman kepada para pembaca sekalian karena saya bersyukur dapat berbagi ilmu dan pengalaman yang saya miliki. Mohon maaf, jika ada salah kata dan khilaf dalam ketikan saya. Wassalamu'alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh.