­
­

JURNALISME DALAM PERSPEKTIF DOSEN UIN SUNAN AMPEL SURABAYA OLEH ARTIKA FARMATIKA

By Aisyah Nur Rahmah Febriani - Rabu, April 04, 2018


 

       Bismillahirrahmanirrohim. Assalamu'alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh, kali ini saya akan memaparkan jurnalisme dari perspektif dosen UIN Sunan Ampel Surabaya bernama bu Artika Farmatika , yakni sebagai berikut:

 

1. Pengertian Jurnalisme

     Jurnalistik atau jurnalisme berasal dari kata journal, artinya catatan harian, atau catatan mengenai kejadian sehari-hari. Juga bisa dikatan sebagai Pers, Dalam arti sempit berarti Media cetak (bahasa Inggris: press) Dalam arti luas berarti Media Massa. Pers atau media massa dibentuk manakala penyebaran informasi kepada masyarakat dilakukan secara lebih sistematis, terorganisasi, dan menggunakan teknologi komunikasi modern. Fungsi utama dari lembaga pers adalah mengantarkan informasi kepada khalayak.

 2. Pers atau Jurnalistik, mempunyai 5 fungsi utama yakni sebagai berikut:
        a. To inform (menginformasikan) :  

Menyampaikan informasi secepatnya kepada masyarakat yang seluas-luasnya.

“Aktual (terkini), faktual (dengan fakta atau data), menarik atau penting, benar, lengkap-utuh, jelas-jernih, jujur-adil, berimbang, relevan, bermanfaat, dan etis (sopan).”

        b. To educate (mendidik) :

Informasi yang disebarluaskan ialah dalam rangka mendidik.

“Press is watcher, teacher and forum.” (Schramm dalam Sumadiria,2009:109).

        c. To influence (mempengaruhi) :

mengawasi dan mengontrol kekuasaan legislatif, kekuasaan eksekutif, dan kekuasaan yudikatif. Sebagai Watchdog (anjing penjaga) dan Social control (kontrol sosial)

“Pers bukan hakim yang berhak memvonis dan bukan jaksa yang behak melakukan tuntutan dan  dakwaan ,dan bukan aparat polisi yang berhak melakukan penangkapan.”

        d. To entertaint (menghibur) :

Pesan rekreatif yang disajikan tidak boleh bersifat negatif apalagi destruktif.

“Sajian hiburan tidak boleh menyesatkan dan sekedar bombastis.”

        e. To mediate (mediasi) :

Mampu menghubungkan tempat yang satu dengan tempat yang lain, peristiwa yang satu dengan yang lain, orang yang satu dengan peristiwa yang lain, atau orang yang satu dengan orang yang lain pada saat yang sama.

“The extended of man (Pers adalah perpanjangan tangan manusia).”

(Mc Luhan dalam Sumadiria, 2009:111).

Dengan demikian dapat disimpulkan, bahwa inti kegiatan jurnalistik terlihat sederhana, yaitu “hanya” mengumpulkan, menulis, dan menyiarkan informasi; namun sebenarnya kegiatan jurnalistik sangat kompleks dan rumit. Sebab ada tarik menarik berbagai kepentingan, mulai idealisme jurnalistik, tuntutan masyarakat, kekuatan politik dan keamanan, dan kepentingan ekonomi atau bisnis.

 

3.  Jurnalistik Terdiri atas 3 bagian jika pada koran.

    Tulisan-tulisan di media umumnya berisi 3 kategori:

(1) fakta, meliputi: berita dan feature (karangan khas);

(2) opini, meliputi: tajuk rencana, artikel, pojok, karikatur, dan surat pembaca;

(3) iklan atau advetorial.

    Kegiatan jurnalistik bertujuan menghasilan tulisan berisi fakta, bukan pendapat atau imajinasi wartawan. Kegiatan jurnalistik ini pada dasarnya adalah kegiatan untuk “memindahkan realitas empirik ke dalam realitas media”. Realitas media bukanlah realitas empirik, karenanya harus memenuhi standar obyektivitas.

Ada 2 elemen obyektivitas, yaitu: faktualitas dan impartialitas (Mursito, 2006:176). Faktualitas menyangkut kebenaran dan relevansi, sedangkan Impartialitas berkenaan dengan keseimbangan dan netralitas.

       Kebenaran dan akurasi dapat dicapai apabila wartawan di dalam menggali informasi berusaha untuk melakukan verifikasi (pengujian) terhadap fakta yang ditemuinya. Check dan recheck, artinya menggali berbagai sumber untuk memperoleh suatu informasi.

        Relevansi berarti bahwa fakta-fakta yang ditampilkan harus relevan dan kontekstual dengan peristiwa yang diberitakan. Sekalipun suatu banyak fakta yang bisa ditulis, namun apabila fakta tersebut nggak nyambung dengan peristiwa; berita yang diturunkan bisa tidak lagi obyektif, namun bersifat spekulatif.

 

4. Perbandingan Berita Produk Pers dan Berita Produk Media Sosial.


Insert foto: Perbandingan berita produk pers dan berita produk  media sosial

 

Pendapat saya tentang materi ini adalah bahwa JURNALISTIK merupakan catatan atau berita yang berisi mengenai suatu kejadian yang di fakta teraktual, tidak hanya itu melainkan terdapat opini atau suara pembaca, juga terdapat iklan berupa barang , jasa, dan lowongan pekerjaan jika diliat dari bentuk koran. fungsinya dapat memberi informasi pembaca, mendidik pembaca, mempengaruhi pembaca, menghibur pembaca, dan memediasi pembaca. Dan juga kita sebagai pembaca harus dapat menyering berita dengan hati-hati supaya kita mendapat informasi yang benar dan tidak turut serta terseret fake berita ataupun HOAX.

         Perbandingan produk Pers yang ada korporasi atau izin berdiri resmi dan dapat dipertanggung jawabkan  sungguh sangat jauh berbeda dengan produk medsos atau perseorangan yang lebih cenderung bersifat pribadi (menguntungkan secara sepihak) dan sumber informasinya lebih cenderung dari bisik-bisik tetangga, Seperti berita yang didapat oleh suatu stasiun TV swasta yang mendapatkan sumber dari akun gosip terkenal di instagram.

        Demikian, hasil review yang saya paparkan kali ini dan semoga memberikan manfaat, memberikan motivasi, dan berbagi pengalaman kepada para pembaca sekalian karena saya bersyukur dapat berbagi ilmu dan pengalaman yang saya miliki. Mohon maaf, jika ada salah kata dan khilaf dalam ketikan saya. Wassalamu'alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh.

 

  • Share:

You Might Also Like

0 Komentar

Berkomentarlah dengan sopan dan santun