APLIKASI KENCAN GOLDEN SPOON DARI KOREA SELATAN KHUSUS PARA KAUM BERWAJAH RUPAWAN, KAYA RAYA, DAN TERKENAL
Bismillahirrahmanirrohim.
Assalamu'alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh, muncul kehebohan berita terkait tentang aplikasi kencan
“Golden Spoon” yang dimana pengguna aplikasi kencan ini dikhususkan untuk kaum laki-laki
yang tampan, kaya raya, dan terkenal sedang kaum perempuan yang cantik, lulusan
terkemuka, dan berbadan proporsional di korea selatan. Sungguh sangat
disesalkan, kenapa harus menilai seseorang hanya dari segi fisik, segi materi,
dan segi duniawi semata.
“Golden Spoon” di korea selatan memiliki makna, seseorang
yang terlahir memiliki segalanya, seperti kecantikan atau ketampanan, kekayaan,
hingga popularitas. Hal tersebut dinilai menjadi faktor pendukung seseorang untuk
mencapai atau mendapatkan segalanya. Di korea selatan, negara yang masih
mengutamakan penampilan dalam menilai seseorang, individual, dan sangat logis
saat akan berkeluarga sehingga kebanyakan memutuskan menikah di usia 30 tahun
keatas, dibuktikan dari pernyataan dari beberapa pekerja indonesia yang bekerja
di korea selatan dan selebgram yang berasal dari korea selatan Lee Jeong Hoon
dari eksekusi boygroup, HITZ.
Pekerja indonesia yang bekerja di korea selatan
menyatakan bahwa, ketika ia bekerja dikorea selatan uang lembur tidak ada dan saat
sakit lalu terjatuh dihalte bis lalu ia meminta bantuan malah tidak ada yang
membantunya sama sekali, jadi ia memilih pulang kembali ke indonesia yang
dinilai lebih banyak orang yang masih memiliki rasa kepedulian.
Lee Jeong Hoon dari eksekusi boygroup HITZ menyatakan
bahwa, ketika ia berusaha menjadi artis di korea selatan persaingan sangat
ketat, saat ia sudah terkenal di indonesia kemudian tiba-tiba ada agensi korea memintanya
masuk ke boygroup tersebut namun dirinya menolak tawaran itu, dan saat akan
menikah orang korea selatan sangat merencanakan masa depan karena mereka tidak ingin
keluarga barunya menghadapi kesusahan ekonomi itu yang menyebabkan orang korea
selatan menikah berusia kepala tiga ke atas.
Kembali kebahasan tema aplikasi kencan “Golden Spoon”
dari korea selatan, aplikasi kencan ini dinilai oleh orang-orang indonesia
sangat aneh, unik, menarik, dan dinilai berbeda dari aplikasi kencan biasanya. Karena
di dalam aplikasi kencan “Golden Spoon” memiliki beberapa kriteria untuk bisa
lolos daftar masuk disini.
Kriteria-kriteria yang ditetapkan untuk pihak laki-laki,
yakni berwajah tampan, lulusan yang berijazah dari universitas terkemuka, dan memiliki
pekerjaan yang bergaji tinggi yang dibuktikan dengan foto dirinya, foto ijazah,
memiliki mobil mewah, dan foto pajak keuangannya. Sedangkan untuk pihak
perempuan, yakni berwajah cantik dengan dinilai minimal 3,6 poin dari 5 poin, berkulit
putih mulus, tinggi badan proporsional dengan berat badan dibuktikan dengan
foto serta penilaian dari apikasi kencan tersebut.
Anggota aplikasi kencan “Golden Spoon” yang ditawarkan
oleh Tripple Comma Corporation ini dirilis pada tanggal 15 maret 2018, memiliki
kapasitas 26 megabyte, berating umur 18 tahun ke atas, dan sudah di unduh lebih
dari 100.000 ribu unduhan. Klien V.I.P. aplikasi kencan “Golden Spoon” ini
terdiri dari kalangan dokter, pengacara, dan para laki-laki kaya lainnya.
Kita tunjukan beberapa pendapat dari laki-laki asli korea
selatan lainnya untuk mendapatkan tanggapan langsung perihal aplikasi kencan
tersebut. Kang Ho-young, seorang pekerja
kantoran perusahaan penerbitan yang pria berusia 28 tahun di
Cheongdam-dong, Seoul, Korea Selatan. Kang Ho-young menyatakan bahwa, ia berpendapat menjadi kaya
adalah nilai tambah utama bagi pria dalam dunia kencan.
Kang Ho-young juga berkata, "Berkencan
dengan wanita cantik terkadang jauh lebih sulit daripada mendapatkan pekerjaan
di perusahaan besar. Saya pikir mereka layak mendapatkan banyak uang jika saya
bisa berkencan dengan mereka," tegasnya.
Sedangkan ada
pendapat kontra dari Kang Ho-young, Seong seorang
pekerja kantoran yang berusia 32 tahun. Seong berpendapat bahwa, ia menilai aplikasi kencan “Golden Spoon” yang secara ketat menilai
laki-laki berdasarkan kriteria kekayaan dan status sosial adalah sebuah
diskriminasi gender.
Seong telah mengajukan pengaduan
di Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (HAM) Korea Selatan pada bulan Januari tahun
2021, untuk memberikan tindakan disipliner terhadap aplikasi kencan “Golden Spoon”. Seong mengatakan, "Saya pikir aplikasi kencan itu diskriminatif
gender karena iklan kekayaan anggota pria yang berlebihan dapat memperkuat
persepsi yang salah bahwa pria harus kaya untuk berkencan dengan wanita," pungkasnya.
Komisi
Nasional Hak Asasi Manusia (HAM) Korea Selatan menyatakan bahwa, ada kemungkinan aplikasi kencan tersebut dapat menyebarkan prasangka negatif dalam
sebuah konferensi pers pada 20 Mei 2022. Namun,
lembaga tersebut tidak mengambil tindakan lebih lanjut, dengan menyatakan masalah
tersebut adalah bagian dari strategi bisnis.
Pendapat saya menyatakan bahwa, aplikasi kencan
“Golden Spoon” tersebut tidak memiliki etika-moral, tidak memiliki kapasitas aplikasi
yang menghubungkan proses perjodohan yang seharusnya, diskriminatif gender, terlalu
berpusat seputar penampilan fisik, dan membuat kesenjangan sosial semakin
besar.
Seharusnya kita semua dapat mengambil pelajaran dari hal tersebut, karena bisa saja yang namanya kerupawanan bisa hilang seperti layaknya usia, kekayaan bisa menjadikan kita semena-mena jika tidak diimbangi dengan kerendahan hati, status sosial bisa hilang kapan pun ketika kita melakukan kesalahan baik disengaja maupun tidak sengaja karena manusia tidaklah sempurna yang tidak luput dari dosa.
Insert foto: aplikasi kencan “Golden Spoon”
Demikian, berita dan informasi yang telah saya bagikan dan semoga memberikan manfaat, memberikan motivasi, dan berbagi pengalaman kepada para pembaca sekalian karena saya bersyukur dapat berbagi ilmu dan pengalaman yang saya miliki. Mohon maaf, jika ada salah kata dan khilaf dalam ketikan saya. Wassalamu'alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh.
0 Komentar
Berkomentarlah dengan sopan dan santun