­
­

APLIKASI KENCAN GOLDEN SPOON DARI KOREA SELATAN KHUSUS PARA KAUM BERWAJAH RUPAWAN, KAYA RAYA, DAN TERKENAL

By Aisyah Nur Rahmah Febriani - Senin, Juni 20, 2022

 


Bismillahirrahmanirrohim. Assalamu'alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh, muncul kehebohan berita terkait tentang aplikasi kencan “Golden Spoon” yang dimana pengguna aplikasi kencan ini dikhususkan untuk kaum laki-laki yang tampan, kaya raya, dan terkenal sedang kaum perempuan yang cantik, lulusan terkemuka, dan berbadan proporsional di korea selatan. Sungguh sangat disesalkan, kenapa harus menilai seseorang hanya dari segi fisik, segi materi, dan segi duniawi semata.

“Golden Spoon” di korea selatan memiliki makna, seseorang yang terlahir memiliki segalanya, seperti kecantikan atau ketampanan, kekayaan, hingga popularitas. Hal tersebut dinilai menjadi faktor pendukung seseorang untuk mencapai atau mendapatkan segalanya. Di korea selatan, negara yang masih mengutamakan penampilan dalam menilai seseorang, individual, dan sangat logis saat akan berkeluarga sehingga kebanyakan memutuskan menikah di usia 30 tahun keatas, dibuktikan dari pernyataan dari beberapa pekerja indonesia yang bekerja di korea selatan dan selebgram yang berasal dari korea selatan Lee Jeong Hoon dari eksekusi boygroup, HITZ.

Pekerja indonesia yang bekerja di korea selatan menyatakan bahwa, ketika ia bekerja dikorea selatan uang lembur tidak ada dan saat sakit lalu terjatuh dihalte bis lalu ia meminta bantuan malah tidak ada yang membantunya sama sekali, jadi ia memilih pulang kembali ke indonesia yang dinilai lebih banyak orang yang masih memiliki rasa kepedulian.

Lee Jeong Hoon dari eksekusi boygroup HITZ menyatakan bahwa, ketika ia berusaha menjadi artis di korea selatan persaingan sangat ketat, saat ia sudah terkenal di indonesia kemudian tiba-tiba ada agensi korea memintanya masuk ke boygroup tersebut namun dirinya menolak tawaran itu, dan saat akan menikah orang korea selatan sangat merencanakan masa depan karena mereka tidak ingin keluarga barunya menghadapi kesusahan ekonomi itu yang menyebabkan orang korea selatan menikah berusia kepala tiga ke atas.

Kembali kebahasan tema aplikasi kencan “Golden Spoon” dari korea selatan, aplikasi kencan ini dinilai oleh orang-orang indonesia sangat aneh, unik, menarik, dan dinilai berbeda dari aplikasi kencan biasanya. Karena di dalam aplikasi kencan “Golden Spoon” memiliki beberapa kriteria untuk bisa lolos daftar masuk disini.

Kriteria-kriteria yang ditetapkan untuk pihak laki-laki, yakni berwajah tampan, lulusan yang berijazah dari universitas terkemuka, dan memiliki pekerjaan yang bergaji tinggi yang dibuktikan dengan foto dirinya, foto ijazah, memiliki mobil mewah, dan foto pajak keuangannya. Sedangkan untuk pihak perempuan, yakni berwajah cantik dengan dinilai minimal 3,6 poin dari 5 poin, berkulit putih mulus, tinggi badan proporsional dengan berat badan dibuktikan dengan foto serta penilaian dari apikasi kencan tersebut.

Anggota aplikasi kencan “Golden Spoon” yang ditawarkan oleh Tripple Comma Corporation ini dirilis pada tanggal 15 maret 2018, memiliki kapasitas 26 megabyte, berating umur 18 tahun ke atas, dan sudah di unduh lebih dari 100.000 ribu unduhan. Klien V.I.P. aplikasi kencan “Golden Spoon” ini terdiri dari kalangan dokter, pengacara, dan para laki-laki kaya lainnya.

Kita tunjukan beberapa pendapat dari laki-laki asli korea selatan lainnya untuk mendapatkan tanggapan langsung perihal aplikasi kencan tersebut. Kang Ho-young, seorang pekerja kantoran perusahaan penerbitan yang pria berusia 28 tahun di Cheongdam-dong, Seoul, Korea Selatan. Kang Ho-young menyatakan bahwa, ia berpendapat menjadi kaya adalah nilai tambah utama bagi pria dalam dunia kencan.

Kang Ho-young juga berkata, "Berkencan dengan wanita cantik terkadang jauh lebih sulit daripada mendapatkan pekerjaan di perusahaan besar. Saya pikir mereka layak mendapatkan banyak uang jika saya bisa berkencan dengan mereka," tegasnya.

Sedangkan ada pendapat kontra dari Kang Ho-young, Seong seorang pekerja kantoran yang berusia 32 tahun. Seong berpendapat bahwa, ia menilai aplikasi kencan “Golden Spoon” yang secara ketat menilai laki-laki berdasarkan kriteria kekayaan dan status sosial adalah sebuah diskriminasi gender.

Seong telah mengajukan pengaduan di Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (HAM) Korea Selatan pada bulan Januari tahun 2021, untuk memberikan tindakan disipliner terhadap aplikasi kencan “Golden Spoon”. Seong mengatakan, "Saya pikir aplikasi kencan itu diskriminatif gender karena iklan kekayaan anggota pria yang berlebihan dapat memperkuat persepsi yang salah bahwa pria harus kaya untuk berkencan dengan wanita," pungkasnya.

Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (HAM) Korea Selatan menyatakan bahwa, ada kemungkinan aplikasi kencan tersebut dapat menyebarkan prasangka negatif dalam sebuah konferensi pers pada 20 Mei 2022. Namun, lembaga tersebut tidak mengambil tindakan lebih lanjut, dengan menyatakan masalah tersebut adalah bagian dari strategi bisnis.

Pendapat saya menyatakan bahwa, aplikasi kencan “Golden Spoon” tersebut tidak memiliki etika-moral, tidak memiliki kapasitas aplikasi yang menghubungkan proses perjodohan yang seharusnya, diskriminatif gender, terlalu berpusat seputar penampilan fisik, dan membuat kesenjangan sosial semakin besar.

Seharusnya kita semua dapat mengambil pelajaran dari hal tersebut, karena bisa saja yang namanya kerupawanan bisa hilang seperti layaknya usia, kekayaan bisa menjadikan kita semena-mena jika tidak diimbangi dengan kerendahan hati, status sosial bisa hilang kapan pun ketika kita melakukan kesalahan baik disengaja maupun tidak sengaja karena manusia tidaklah sempurna yang tidak luput dari dosa.


 








Insert fotoaplikasi kencan “Golden Spoon”


Demikian, berita dan informasi yang telah saya bagikan dan semoga memberikan manfaat, memberikan motivasi, dan berbagi pengalaman kepada para pembaca sekalian karena saya bersyukur dapat berbagi ilmu dan pengalaman yang saya miliki. Mohon maaf, jika ada salah kata dan khilaf dalam ketikan saya. Wassalamu'alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh.

  • Share:

You Might Also Like

0 Komentar

Berkomentarlah dengan sopan dan santun