­
­

ULASAN FILM THE STONING OF SORAYA TAHUN 2008

By Aisyah Nur Rahmah Febriani - Rabu, Juni 08, 2022

 

 

Identitas Film: The Stoning of Soraya

Asal Film: Amerika Serikat

Durasi Film: 1 Jam 54 Menit

Jenis Film: Drama

Sutradara Film: Cyrus Nowrasteh

Penulis Film: Betsy Giffen Nowrasteh dan Cyrus Nowrasteh

Studio Film: Mpower Pictures

Tahun Rilis Film: 2008

Pemain Film: Mozhan Marno, Shohreh Aghdashloo, Jim Caviezel, Ali Pourtash, dan David Dian

Estimasi Biaya: Tidak Diketahui

Keuntungan Penjualan: 1.120.476 Juta Dollar Amerika Serikat

Penilaian Film Imdb: 7.9/10 (20.000 Penilaian)

Penilaian Film Rotten Tomatoes: 59%/100% (86 Penilaian)

Pengulas Film: Aisyah Nur Rahmah Febriani

Website Pengulas Film: https://belajarmenjadigurusejati.blogspot.com

 

Bismillahirrahmanirrohim. Assalamu'alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh, saya tertarik pada film tentang kisah nyata. Maka saya mengambil film “The Stoning of Soraya” ini, film ini akan mengupas tentang ketidak adilan pada hukuman rajam atas kasus perzinahan yang dituduhkan pada Mozhan Marno.

Perjalanan awal film ini, diawali dengan kunjungan seorang wartawan luar negeri keturunan Perancis-Iran, bernama Jim Caviezel ke salah satu pedesaan Iran. Wartawan tersebut sedang melakukan perjalanan berkeliling Iran untuk melihat-lihat kampung halaman orang tuanya. Tidak disangka bahwa perjalanan tersebut akan membawanya pada kisah hidup dilema ketidak adilan dan ketidak berdayaan perempuan-perempuan Iran menghadapi tuduhan palsu dan peradilan yang semena-mena pada mereka.

Jim Caviezel melihat seorang perempuan bernama Shohreh Aghdashloo yang berbisik dan melambai secara pelan-pelan padanya. Jim Caviezel mencoba mengobrol dengan Shohreh Aghdashloo tetapi tiba-tiba didatangi segerombolan pemuka desa, Ali Pourtash, David Dian, dan para lelaki desa itu. Para pemuka desa melarang Jim Caviezel untuk berbicara dengan Shohreh Aghdashloo karena Shohreh Aghdashloo dianggap sudah gila oleh mereka.

Shohreh Aghdashloo tidak pantang menyerah, dia pun berusaha mencari celah saat Jim Caviezel sendirian untuk mengobrol tentang kasus keponakannya, Mozhan Marno. Jim Caviezel mengikuti petunjuk kertas lokasi rumah Shohreh Aghdashloo. Kemudian, Jim Caviezel dan Shohreh Aghdashloo dapat bertemu empat mata untuk berbicara ketidak adilan kasus keponakannya Mozhan Marno. Shohreh Aghdashloo menceritakan kasus tuduhan palsu dan peradilan yang semena-mena terhadap Mozhan Marno, Shohreh Aghdashloo tahu kalau Jim Caviezel dapat menceritakan kenyataan pahit itu agar tidak ada lagi Mozhan Marno-Mozhan Marno lainnya di Iran.

-      Mozhan Marno

Mozhan Marno dapat berakting dengan baik sebagai istri yang patuh, pekerja keras, pandai menjahit pakain-pakaian, dan merawat putra-putrinya. Mozhan Marno disamping itu, Mozhan Marno dapat memperlihatkan mimik wajah tabah dan tegar menghadapi tuduhan dan hukuman yang dijatuhkan kepadanya.

-      Shohreh Aghdashloo

Shohreh Aghdashloo memerankan sosok yang baik, tabar, tegar, dan sekaligus suka mengatakan hal kritis nan tajam. Shohreh Aghdashloo juga perempuan yang tangguh dalam berakting di bawah teriknya matahari gurun pasir Iran karena Shohreh Aghdashloo sudah berusia 56 tahun pada saat syuting dilakukan untuk film ini.

-      Jim Caviezel

Jim Caviezel tepat menggambarkan sosok wartawan luar negeri karena memiliki postur tubuh eropa yang berwarna kulit putih, bermata biru, berambut pirang, dan berbadan tinggi besar. Kualitas akting Jim Caviezel cukup bagus sebagai wartawan.

-      Ali Pourtash

Ali Pourtash berakting bagus sebagai sebagai suami yang jahat dan kejam yang suka menganiaya istri dan anaknya. Saking bagusnya saya sebagai penonton ingin menimpul Ali Pourtash.

-      David Dian

David Dian berperan sebagai gubernur sekaligus hakim dipengadilan kasus Mozhan Marno. David Dian berakting pada awalnya terlihat adil dan tegas tetapi saat perjalan film entah aktingnya atau memang alurnya, David Dian menjadi hakim yang bimbang dan berat sebelah karena terlihat membela kaumnya sendiri.

Hikmah yang dapat diambil dalam film ini, bahwa jika menggelar suatu kasus peradilan maka harus dilakukan dengan baik dan benar. Jangan pernah berat sebelah dan mendukung suatu kaum manapun karena akan menjadi kerugian baik bagi diri sendiri dan bagi kaum tersebut atas pendirian mereka.

Kasus di film ini adalah kasus yang nyata terjadi di Iran, sebagai sesama umat manusia hendaknya kita dapat mengambil nilai agar tidak mencontoh perbuatan tercela tersebut. Karena perbuatan tercela tersebut akan dinilai baik di dunia dan di akhirat kelak.

v Komentar Film IMDB

Ø  Dari Komentator terbaik:

“Penting dan bergerak. Saya hampir tidak pergi menonton film Hukum Rajam Soraya karena grafik yang saya dengar, tetapi saya diundang ke pemutaran awal dan itu mengejutkan saya. Ini mengejutkan dan sulit, tetapi saya merasa semua orang perlu melihat film ini untuk memahami apa yang dihadapi para wanita ini. Tentu saja kita perlu aktif untuk hak-hak perempuan dan hak asasi manusia di mana-mana, dan saya berharap ini akan lebih menyadarkan orang akan hal itu. Semua kekerasan fisik dalam film ini dibuat menggambarkan kekerasan emosional yang diterima setiap hari oleh kebanyakan perempuan di setiap negara. Film ini juga diambil dengan sangat indah dengan skor yang bagus dan tidak sabar untuk melihat apakah film itu naik untuk Academy Award.”

v Penilaian Film Rotten Tomatoes

Ø  Dari kritikus film, Nigel Andrews (Financial Times) tahun 2010:

Film mengerikan ini tidak menyisakan detail fisik atau emosional.”

Ø  Dari penonton film, Lee Cassanell tahun 2018:

“Jika Anda duduk mengharapkan hiburan dan tertawa maka Anda akan kecewa, tetapi jika Anda ingin tergerak dan tercerahkan maka ini adalah salah satu film untuk Anda.”

 

Insert video: Trailer film the stoning of soraya tahun 2008

 

Demikian, ulasan film yang telah saya bagikan dan semoga memberikan manfaat, memberikan motivasi, dan berbagi pengalaman kepada para pembaca sekalian karena saya bersyukur dapat berbagi ilmu dan pengalaman yang saya miliki. Mohon maaf, jika ada salah kata dan khilaf dalam ketikan saya. Wassalamu'alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh.

 

 


  • Share:

You Might Also Like

0 Komentar

Berkomentarlah dengan sopan dan santun