ULASAN FILM WADJDA TAHUN 2012
Identitas Film: Wadjda
Asal Film: Arab
Durasi Film: 1 Jam 38 Menit
Jenis Film: Drama
Sutradara Film: Haifa Al-Mansour
Penulis Film: Haifa Al-Mansour
Studio Film: Razor
Film Production
Tahun Rilis Film: 2012
Pemain Film: Waad Mohammed, Abdullrahman Al-Gohani, Reem Abdullah, Ahd Hassan Kamel, dan Sultan Al-Assaf
Estimasi Biaya: Tidak Diketahui
Keuntungan Penjualan: 6,499,169 Juta Dollar Amerika
Serikat
Penilaian Film Imdb: 7.5/10 (20.000 Penilaian)
Penilaian Film Rotten Tomatoes: 99%/100% (122 Penilaian)
Pengulas Film: Aisyah Nur Rahmah Febriani
Website Pengulas Film: https://belajarmenjadigurusejati.blogspot.com
Bismillahirrahmanirrohim.
Assalamu'alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh, kali ini saya ingin menonton film dari timur tengah
untuk mencari film dengan gaya baru. Film “Wadjda” ini memiliki gaya yang berbeda dnegan film barat karena
film “Wadjda”
ini saya rasa terasa polos, murni, dan apa adanya tanpa diberikan bumbu-bumbu
penyedap.
Langsung saja akan saya bahas,
film “Wadjda” ini mengangkat tema
keluarga dan kesetaraan. Saya nilai film polos ini sangat berani mengupas
kesetaraan jenis yang biasanya sangat jarang disenggol film-film lainnya.
Film yang mengupas sudut
pandang Waad Mohammed, seorang gadis kecil lugu dan
polos yang ingin sekali memiliki sepeda untuk bermain bersama temannya. Waad Mohammed pun cocok memerankan anak yang
berkepribadian cerdik, teguh, keras kepala, dan banyak akal untuk mencapai
keinginannya. Waad Mohammed memulai menjual aksesoris gelang, pengantar surat,
hingga mengikuti kelompok mengaji Al-Qur’an demi memenangkan hadiah uang lomba
sebesar 1.000 dirham untuk membeli sepeda impiannya.
Pada film ini juga ditunjukan
banyak gambaran ketidak setaraan seperti anak perempuan tidak boleh bermain
sepeda seperti anak laki-laki, anak perempuan banyak yang dinikahkan pada usia
yang sangat belia tanpa bekal persiapan menikah yang matang, dan perempuan
dinilai tidak berharga jika tidak melahirkan anak laki-laki sebagai penerus
nama keluarga.
-
Waad
Mohammed
Waad Mohammed
sangat cocok memerankan Wadjda, karena dinilai polos, lugu, murni, cerdik, dan pandai
berekspresi. Waad Mohammed membuat penonton gemas akan aksi kecerdikannya dan
kocaknya.
-
Abdullrahman
Al-Gohani
Abdullrahman
Al-Gohani cukup bagus berperan sebagai teman masa kecil Waad Mohammed, yang
baik, lugu, polos, dan pandai berakting. Abdullrahman Al-Gohani cukup menghibur
saat menjahili Waad Mohammed dan menyatakan perasaan akan menikahi Waad
Mohammed.
-
Reem Abdullah
Reem Abdullah berakting bagus sebagai ibu Waad Mohammed, Reem Abdullah tepat menggambarkan istri yang ikhlas, setia,
sabar, dan tabah menghadapi cobaan rumah tangganya karena dorongan perceraian
dari ibu mertuanya dengan alasan tiada anak laki-laki lahir dari dirinya.
-
Ahd Hassan Kamel
Ahd Hassan Kamel berakting bagus sebagai guru yang berpendidikan,
tegas, dan adil saat terdapat siswi-siswi melakukan pelangaran seperti menjual
beli gelang sepak bola, tidak mengenakan kerudung, bertukar surat cinta, dan membaca
majalah. Tetapi saya nilai Ahd Hassan Kamel tidak bijak saat menarik uang lomba menghafal
Al-Qur’an dari Waad Mohammed setelah
mendengarnya ingin membeli sepeda dan malah langsung menarik uang lomba serta
tidak bertanya untuk berdonasi ke palestina. Hal itu yang membuat penonton
terheran-heran.
-
Sultan
Al-Assaf
Sultan Al-Assaf
berakting bagus saat menjadi ayah Waad
Mohammed yang baik, ramah, dan sopan. Sultan Al-Assaf awalnya disukai saya yang sebagai penonton karena melihat
keramahannya dalam menjalin hubungan pada istri dan anaknya, tetapi saya dibuat
kecewa saat Sultan Al-Assaf memilih mengikuti perkataan ibunya untuk menikah
lagi hanya demi memiliki anak laki-laki. Adegan itu yang membuat saya sangat
bersedih.
Hikmah yang
dapat kita ambil dari film ini adalah adanya sindiran atau sarkasme tentang membahas
ketidakadilan untuk anak perempuan yang tidak diperbolehkan bermain sepeda seperti
anak laki-laki seharusnya diperbolehkan karena bersepeda bukan termasuk dosa
bisa saja diakali dengan menutup aurat dengan memakai rok panjang yang
didalamnya dilapisi celana panjang agar tidak terlihat aurat perempuannya, seharusnya
anak perempuan tidak boleh yang dinikahkan pada usia yang sangat belia tanpa
bekal persiapan menikah yang matang karena usianya dan tubuhnya masih anak-anak
yang notabennya masih harus mengalami pertumbuhan dan perkembangan lebih lanjut,
dan di film ini membahas kalau perempuan dinilai tidak berharga jika tidak
melahirkan anak laki-laki sebagai penerus nama keluarga, tidak ada alasan
apapun untuk pembenaran menyudutkan perempuan sedemikian rupa karean sejatinya
anak tidak bisa memilih dilahirkan oleh siapa, tidak dapat memilih lahir
dikeluarga bagaimana, apalagi anak juga tidak bisa lahir dalam jenis kelamin
apa perempuan atau laki-laki.
Maka patut kita syukuri apapun yang kita miliki dan kita dapatkan karena
bisa saja itu nanti akan diambil oleh pemilik kuasa kita semua, yakni: Allah
S.W.T. yang Maha Besar dan Maha Adil.
v Komentar Film IMDB
Ø
Dari Komentator terbaik:
“Wadjda adalah film yang sangat
bagus meskipun menurut saya banyak sensasi dan kegembiraan yang akan datang
selama musim penghargaan adalah tentang konteksnya seperti halnya tentang film
itu sendiri – meskipun ini bukan hal yang buruk dengan cara apa pun. Pembuatnya
berjalan dengan sangat baik – tidak membuat kritik langsung seperti
menceritakan kisah yang menarik dan hangat yang darinya muncul kritik dan
diskusi yang jelas yang bisa dilakukan. Ini melakukan ini dengan sangat baik
dan layak untuk dilihat sebagai film serta pernyataan.”
v Penilaian Film Rotten Tomatoes
Ø
Dari kritikus film, Deborah Ross (The Spectator) tahun 2018:
“Meskipun orang-orang akan
berbicara tentang bagaimana hal itu melanggar batas dan bagaimana perintisnya,
bukan itu yang paling perlu Anda ketahui. Apa yang paling perlu Anda ketahui
adalah bahwa itu menarik, melibatkan, mengharukan, sebuah film yang sangat
bagus dengan sendirinya.”
Ø
Dari penonton film, Alexa Dalby tahun 2019:
“Wadjda film yang tidak menggambarkan
amarah atau sentimental saja. Sebaliknya film itu berubah menjadi kisah yang
menghangatkan hati dan positif dengan beberapa tawa dan air mata di sepanjang
jalan.”
Insert video: Trailer film wadjda tahun 2012
Demikian, ulasan film yang telah saya bagikan dan semoga memberikan manfaat, memberikan motivasi, dan berbagi pengalaman kepada para pembaca sekalian karena saya bersyukur dapat berbagi ilmu dan pengalaman yang saya miliki. Mohon maaf, jika ada salah kata dan khilaf dalam ketikan saya. Wassalamu'alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh.
0 Komentar
Berkomentarlah dengan sopan dan santun